Apa Itu Revolusi Industri 4.0?
Mau tahu penjelasan lebih lanjut tentang apa itu revolusi industri 4.0? Yuk, simak ulasannya berikut ini
Meski konsep industri 4.0 kian
santer terdengar, namun tidak semua orang paham mengenai apa itu revolusi industri 4.0.
Konsep industri 4.0 pertama
kali dikenalkan lewat pameran industri Hannover Messe di Hannover, Jerman pada
2011 lalu. Dalam revolusi industri 4.0, ke depannya tugas-tugas yang dulunya
dilakukan oleh manusia akan diganti dengan tenaga mesin yang mampu bekerja
lebih cepat.
Guna mengimplementasikan
industri 4.0 dibutuhkan beberapa teknologi seperti internet of thing (IoT), big
data, cloud computing, dan machine
learning. Sudah pernah dengar mengenai 4 teknologi tersebut?
4 Faktor Pendukung Industri 4.0
Di era ini, internet
seolah menjadi makanan sehari-hari bagi manusia. Di sisi lain, internet dapat
menghubungkan antara perangkat satu dengan perangkat lainnya sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia. Inilah yang dimaksud dengan internet of thing.
Contoh penerapan internet of thing adalah misalnya Anda dalam perjalanan menuju rapat. Dengan menggunakan IoT, mobil bisa mengakses rute terbaik lewat peta digital. Apabila terjadi kemacetan selama perjalanan, melalui teknologi IoT mobil bahkan bisa mengirim pesan secara otomatis ke rekan rapat bahwa Anda akan datang terlambat. Menarik, ya!
Teknologi ke dua yang
mendukung penerapan industri 4.0 adalah big
data. Dalam menjalakan sebuah perusahaan, hampir tiap hari Anda akan
menerima data baru yang berasal dari berbagai sumber termasuk transaksi bisnis,
informasi dari sensor atau mesin, dan informasi dari media sosial.
Guna mengelola informasi
dalam jumlah besar, para pengusaha bisa memanfaatkan teknologi big data untuk menganalisis informasi
tersebut menjadi data baru yang bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis.
Layanan cloud computing memungkinkan pengusaha
untuk menyimpan file perusahaan dalam
sebuah server yang kemudian file
tersebut bisa diakses lewat internet. Artinya, kini karyawan tidak perlu
berkumpul dalam satu tempat untuk mendapatkan file yang diinginkan karena bisa diakses menggunakan internet.
Keuntungan lain dari
teknologi cloud computing adalah
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk bekerja dari jarak jauh sehingga
tidak mengurangi produktivitas.
Teknologi terakhir yang
dibutuhkan dalam industri 4.0 adalah machine
learning. Anda pernah mendengar tentang robot yang bisa berbicara dan
melayani pengunjung restoran di Jepang? Itulah bentuk aplikasi dari teknologi machine learning.
Jadi, sederhananya machine learning mampu membuat mesin
bekerja dan berpikir layaknya seorang manusia.
Tantangan Indonesia dalam Menghadapi Industri 4.0
Setelah mengetahui apa itu revolusi industri 4.0, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana Indonesia menghadapi tantangan tersebut? Pasalnya, untuk menerapkan industri 4.0 pemerintah harus siap membangun infrastruktur, kebijakan, dan keselamatan yang tepat agar negara bisa mendapatkan manfaat dari revolusi ini.
Masalahnya, Indonesia merupakan
negara kepulauan yang luas. Untuk mengimplementasikan industri 4.0 secara
merata tentunya membutuhkan waktu yang lama dan usaha maksimal. Faktanya,
hingga saat ini beberapa daerah di Indonesia masih mengalami ketimpangan dalam pembangunan
infrastruktur.
Di sisi lain, adanya industri
4.0 yang serba canggih membuka peluang bagi para pelaku kejahatan siber untuk
mendapatkan keuntungan sepihak. Menurut laporan Kaspersky ICS CERT, Indonesia
menjadi negara dengan peringkat ke enam di Asia Tenggara yang mengalami
serangan infeksi terbanyak.
Berkaca dari data tersebut, ke depannya Indonesia perlu bekerja keras menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam keamanan siber untuk mencegah kerugian akibat kejahatan siber.
Strategi yang Bisa Dilakukan Pengusaha Menghadapi Industri 4.0
Mulai dari sekarang, Anda bisa mendorong karyawan untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan mengenai teknologi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Mengimplementasikan teknologi digital seperti big data, cybersecurity, dan cloud computing di setiap lini.
Perusahaan yang memasuki industri 4.0 juga membutuhkan investor untuk mengembangkan bisnisnya sekaligus transfer teknologi. Oleh karena itu, Anda bisa mencari investor asing yang kemungkinan besar telah menjalani revolusi ini lebih dulu.
Membuat aturan dan kebijakan baru yang memudahkan pengimplementasian konsep industri 4.0.
Demikian penjelasan singkat
mengenai apa itu revolusi industri 4.0.
Bila diperhatikan dengan saksama, salah satu dampak industri 4.0 adalah
memungkinkan seseorang bekerja di mana dan kapan saja (remote). Kondisi ini pun memunculkan tren baru bernama virtual office.
Virtual
office merupakan kantor sewa
non-fiksi yang bisa digunakan sebagai alamat legal bisnis.
Keuntungan menggunakan virtual office
ialah biaya sewa bangunan lebih murah dan Anda bisa bekerja dari mana saja dan
kapan pun.
Bila membutuhkan virtual office, Anda bisa menghubungi
vOffice. vOffice menyediakan berbagai macam keperluan operasional dan pendukung
bisnis dengan harga bersaing seperti virtual
office, serviced office, ruangan rapat, dan layanan penerimaan telepon.
Tertarik menyewa layanan vOffice? Silakan hubungi kontaknya di sini.