Bagaimana Kesiapan Pengusaha Menghadapi Revolusi Industri 4.0?

0
122

Bagaimana upaya pemerintah dalam mendukung kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0? berikut penjelasannya

Memasuki revolusi industri 4.0 sejauh mana pengusaha di Indonesia menghadapi tantangan tersebut? Hingga tahun lalu, topik ini masih menjadi topik hangat dan menjadi PR bagi pemerintah untuk memiliki strategi tertentu.

Untuk menjawab bagaimana kesiapan pelaku usaha menghadapi revolusi industri 4.0, sebenarnya banyak faktor yang perlu dievaluasi. Berawal dari situ, pemerintah kemudian memperkenalkan indi 4.0 sebagai indikator evaluasi untuk mengukur kesiapan memasuki era baru.

Mengenal Indi 4.0 Sebagai Indikator Evaluasi Menghadapi Industri 4.0

Menghadapi era industri 4.0, pemerintah tidak tinggal diam untuk mempersiapkan para pengusaha di Indonesia agar mampu bersaing. Melalui Kementerian Perindustrian, Indonesia kini memiliki indikator evaluasi untuk mengukur sejauh mana kesiapan pelaku usaha menghadapi Industri 4.0.

Pahami dulu pengertian indi 4.0

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perindustrian, indi 4.0 merupakan standar yang digunakan pemerintah dalam menilai kesiapan menghadapi industri 4.0. Di sisi lain, cara ini juga merupakan salah satu tahapan implementasi dari program Making Indonesia 4.0—strategi Indonesia memasuki revolusi 4.0.

Nantinya, hasil pengukuran indi 4.0 akan menjadi tolok ukur pemerintah dalam menentukan strategi dan kebijakan untuk mendorong sektor manufaktur lebih berkembang menuju industri 4.0.

Indi 4.0 menggunakan skor evaluasi mulai dari level 0 hingga level 4 dengan rincian sebagai berikut:

Level 0: industri belum siap Level 1: industri memasuki kesiapan awal Level 2: kesiapan memasuki Industri 4.0 pada level menengah Level 3: kesiapan pada level yang matang Level 4: industri telah menerapkan konsep besar Industri 4.0

5 Pilar indi 4.0

Indi 4.0 memiliki 5 pilar sebagai model evaluasi, di antaranya manajemen dan organisasi, produk dan layanan, manusia dan budaya, operasional pabrik, dan teknologi.

Dari 5 pilar yang telah disebutkan, selanjutnya akan dirinci lebih lanjut menjadi 17 area seperti strategi dan kepemimpinan, investasi menuju industri 4.0, mesin cerdas, digitalisasi, serta rantai pasok dan logistik cerdas.

Kesiapan pengusaha menghadapi Revolusi Industri 4.0

Melalui indi 4.0, pemerintah berharap para pengusaha di Indonesia dapat melakukan self assessment untuk mengukur kemampuannya dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Pada April 2019, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 dengan tema “Implementasi Making Indonesia 4.0 Menuju 10 Besar Negara Ekonomi Dunia”.

Acara tersebut dihadiri oleh 328 perusahaan industri dari berbagai bidang yang kemudian melakukan self assessment. Hasil self assessment kali ini juga dikonfirmasi oleh tim juri yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pendidikan, McKinsey&Company, SAP Indonesia, Microsoft Indonesia, Akademisi Universitas Diponegoro, dan PT. Schneider Electric Indonesia.

Dari sejumlah perusahaan yang hadir pada acara tersebut, Kepala Badan Litbang Industri Kemenperin menegaskan bahwa Indonesia cukup siap untuk bertransformasi menuju industri 4.0.

Pada Oktober 2019 Kementerian Perindustrian merilis data yang relevan kesiapan pelaku usaha menghadapi revolusi industri 4.0. Data menunjukkan bahwa lima sektor prioritas (tekstil, makanan & minuman, kimia, elektronik, dan otomotif) mendekati level 2 dan level 3. Diantara kelima sektor tersebut, industri tekstil menempati urutan pertama sebagai sektor yang paling siap menghadapi industri 4.0.

Kesiapan Indonesia menghadapi Industri 4.0

Meski Kemendikbud mengklaim Indonesia cukup siap menghadapi industri 4.0, faktanya menurut World Economic Forum Competitiveness Index, kesiapan Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0 masih menempati peringkat ke-45 dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyatakan bahwa Indonesia masih berjuang dan membutuhkan banyak waktu untuk menghadapi revolusi industri 4.0 secara merata. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang luas dengan jumlah penduduk yang besar.

Beberapa aspek yang perlu ditingkatkan antara lain mendorong pengembangan infrastruktur digital, sistem online untuk memudahkan urusan bisnis, dan yang tak kalah penting adalah penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

Baik untuk penguasa : Siaran Pers Jasa Indonesia

Itu gambaran kecil untuk menjawab caranya kesiapan pelaku usaha menghadapi revolusi industri 4.0. Berbicara tentang industri 4.0, setiap pelaku usaha dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal. Alhasil, teknologi juga mempengaruhi cara kerja bisnis, salah satunya adalah penerapan kantor virtual yang memungkinkan para pengusaha bekerja di mana saja dan kapan saja.

Bagi Anda yang sedang mencari layanan virtual office, vOffice bisa menjadi alternatif yang tepat karena menyediakan fasilitas yang lengkap dengan harga yang kompetitif. Informasi lebih lengkap tentang vOffice, silahkan klik disini.

Leave a reply