Capaian Program PKT Dukung Ketahanan Pangan & Produktivitas Petani RI

0
282

Jakarta – Di tengah kondisi global yang dinamis, sektor pertanian menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertanian menjadi sektor ketiga yang berkontribusi besar terhadap PDB kuartal III 2022, yakni mencapai 12,91%.
Merespons hal ini, Pupuk Kalimantan Timur turut mendorong sektor pertanian dengan menginisiasi Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) sejak 2020.

“Tantangan di 2023 dan ke depan akan lebih menantang, khususnya untuk program ketahanan pangan dan pertanian di dalam negeri. Sebagai bagian badan usaha milik negara, Pupuk Kaltim bertugas sebagai agent of change untuk membantu masyarakat dan petani untuk bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatannya sehingga ketersediaan pangan bisa terjamin dengan petani kita yang lebih sejahtera,” ujar Project Manager Program Makmur PKT Adrian RD Putera dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023).

Hal ini ia sampaikan dalam Media Briefing ‘Efektivitas Program Maker sebagai Kunci Ketahanan Pangan Nasional’ beberapa waktu lalu. Melalui Program Makmur, Adrian menjelaskan pihaknya melakukan pengawalan dań pendampingan insentif kepada petani dan budi daya pertanian mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budi daya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian. Program Makmur juga membantu menyiapkan akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta memastikan off-taker atau jaminan pasar bagi petani.

Di tahun 2022, Pupuk Kaltim telah mampu mengembangkan program Makmur hingga mencapai 66.136 hektare lahan dan memberdayakan 30.577 petani. Adapun jumlah ini melampaui target dari jumlah yang ditargetkan yakni, 60.000 hektare dan 25.000 petani.

Pelaksanaan program yang bermaksud mengawal dan mendampingi para petani secara intensif ini membantu petani semakin produktif dan berkontribusi pada ketahanan pangan RI. Salah satu hasilnya terlihat dari produktivitas petani yang semakin meningkat berkat program Makmur.

“Untuk program Makmur di seluruh Indonesia, khususnya untuk padi dan jagung yang sangat penting untuk ketahanan pangan, dari kumulatif data, terdapat rata-rata kenaikan produktivitas padi dari 5,47 ton/ha menjadi 6,8 ton/ha. Begitu juga dengan jagung 5,67 ton/ha dari menjadi 7,1 ton/ha,” katanya.

Ke depan, Adrian menyampaikan program Makmur akan terus dikembangkan ke komoditas unggulan di tiap daerah. Salah satunya dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif, yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani.

“Memang ada target yang menantang di tahun 2023, tapi dengan keberhasilan kami mencapai target di 2022, kami optimistis mudah-mudahan di 2023 kami bisa melaksanakan program ini sesuai dengan harapan,” katanya.

“Dengan kami terus bekerja sama dan melakukan kolaborasi bersama petani, maka petani yang tergabung dalam program Makmur dapat terus bertambah, sehingga petani yang mendapatkan pendampingan terarah tentang pengelolaan dan pemaksimalan lahan pertanian juga semakin banyak. Kami berharap kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian melalui program Makmur akan semakin bertumbuh secara pesat di tahun 2023 ini,” pungkasnya.

Leave a reply